Minggu, 19 Februari 2012

Kau dan Aku

Jika kau dan aku jalannya telah berbeda
Haruskah kita berharap langit 'kan beri jawaban?

Sementara aku berhenti dulu nulis FF. Aku cuma pengen ngasih secuil ingatan di otakku dalam blog tersembunyi ini. 

Ya, aku memang menyukainya. Sejak tiga tahun yang lalu aku benar-benar menaruh hati padanya walau aku sudah mengenalnya beberapa bulan yang lalu.

Hari rabu kemarin dia sms aku. Tanya tentang kehidupanku di Jember tanpa dia tahu bahwa aku sudah nggak kuliah disana. Well, aku pikir awalnya mungkin dia ingin mencari refrensi. Namun nggak tau kenapa ini sepertinya aku yang terlalu GR. Dia bilang kalo dia mau kuliah di Jember, tapi berhubung aku nggak disana, dia—sepertinya nggak jadi. Dan dia juga bilang sama aku bilang ke orang tuanya kalo mau kuliah di Jember tapi orang tuanya marah-marah dan akhirnya luluh membiarkan dia milih kuliah dimana. Well, sedikit GR kan? Iya, aku tahu aku menyukainya dan selalu berpikir bahwa dia juga menyukaiku tanpa aku tahu yang sebenarnya.

Entahlah, namun dia juga bilang

"Kalo kamu nggak di Jember aku sama siapa?"—disini aku GR lagi. Ah yaa, pikiranku selalu menjadi GR jika dia yang mengatakan hal seperti itu. AAAAA aku nggak suka deh.

Dan ketika itu aku juga berpikir, kenapa jika aku pilih jalan kanan dia pilih jalan kiri dan ketika aku ingin melangkah ke kiri, eh dia mengikuti ke kanan. Berasa aku dan dia memang nggak akan bertemu di satu titik. Dan entah mengapa juga aku masih saja selalu GR terhadap dia. Mencoba hilangkan rasa ini tapi ya gimana ya.. itu nggak bisa di hilangkan, karena masa yang lalu adalah kenangan di masa yang akan datang. Well, mungkin segini dulu. See ya di FF berikutnya jika feel chara yang ku bikin FF muncul lagi.

Followers